Senin, 15 Agustus 2016

Journey to Thailand #2

Assalamu'alaikum, Selamat siang

Setelah sebelumnya saya menyapa kalian pake bahasa inggris, kali ini saya memutuskan untuk pake bahasa indonesia aja. Sengaja sih, lagi pengen selang seling nulis inggris-indonesia campur-campur. Maklum, mood juga lagi campur-campur.

Di tulisan sebelumnya, saya cerita gimana perjalanan dari Jogja ke Jakarta. Kali ini saya bakal cerita soal perjalanan saya dari Jakarta ke Thailand naik Thai Lion Air. Pesawat ini pula lah yang saya naiki pas balik dari Thailand ke Singapura.



Ini pemandangan dari pesawat pas mau ke runway. Sebenernya kali ini saya juga dapet jatah seat di samping jendela, tapi diserobot sama temen saya -,- but it's okay, saya ikhlas kok ^^




Itu buku panduan tentang keselamatan, muulai dari apa yang harus dilakukan saat pesawat take off, landing, dan bagaimana cara kita menghadle situasi darurat yang terjadi. Di Thai Lion yang saya naiki ini, ga ada layar touchscreennya. Jadi sosialisasi tentang safety flight dilakukan secara manual, dalam artian pramugara dan pramugarinya memeragakan penggunaan alat-alat keselamatan di hadapan para penumpang,



Taraa... ini barang kedua yang tersedia di kantong kursi depan saya, majalah.  Pas pertama nemu majalah, saya seneng. Yaa lumayan, ada yang bisa dibaca buat ngisi waktu penerbangan 3,5 jam.



Haha ternyata tulisannya dalam aksara Thai semua, ada sih yang ditranslate ke inggris, tapi dikit banget, sepertinya materi yang ditranslate kurang proporsional. Tapi kaget juga lho, ternyata maskapai thailand ini ngeliput pulau Borneo buat majalahnya. Betapa saya jadi bangga sama Indonesia.



Dari majalah ini saya jadi tau, kalo ternyata rute penerbangan Thai Lion dari Jakarta ke Bangkok itu emang baru. Baruu dibuka bulan mei kemarin. Thai Lion Air membuka satu kali penerbangan dlam sehari dari Jakarta ke Bangkok.



Nah, ini rute penerbangan Thai Lion Air.



Ditengah-tengah kesibukan bolak-balik majalah, eh kita dikasih ini nih, air putih sama snack wafle cokelat. Trus kita juga ditawarin beli makanan.



Jangan kaget sama harganya ~ Oiya, kalo beli makanan disini, kita pake mata uang Baht yaa..



Ready to landing. Pengen banget teriak, Thailaaaand i'm coming! Yey! ^^

Dari pesawat, kita dijemput bus untuk ke pintu international arrival. Abis itu ngus imigrasi, ngisi kartu kedatangan gituu trus ngga lupa nyari wifi bandara buat bilang ke ibuk, "Buk.. aku wes tekan thailand!" Rasanyaa ga tau kenapa seneng banget. Merinding.. Seorang Tia, si gadis desa akhirnya menginjakkan kakinya di Thailand sebagai Mahasiswa bukan TKI. Sebagai tamu kedatangan yang terhormat. Duh susah dijelaskan dengan kata-kata.

Perjuangan ngirit uang saku selama dua semester, perjuangan orang tua, doa bapak-ibuk biar anaknya bisa ikut sit in di thailand Alhamdulillah di kabulkan. Allah luar biasa. Benar-benar Maha Baik.

Ini bukan akhir, it'a a begining. Ini awal, babak baru yang semoga akan menghadirkan babak-bababk kejutan indah di hidup saya.

Next time, saya ceritakan lagi deh soal perjalanan menapaki Thailand..
Daaah... see you :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured post

Mengelola Kas Perusahaan

 Implementasi kas kecil dan kas di bank adalah bagian penting dari manajemen keuangan dalam sebuah organisasi. Sulit rasanya membayangkan se...