Selasa, 03 September 2024

Sejarah Panjang Akuntansi dan Perannya dalam Pengambilan Keputusan

Sejarah akuntansi sebenarnya telah dimulai lama sebelum adanya kontribusi Luca Pacioli dengan double entry book keeping processnya. Sistem akuntansi telah mengalami evolusi yang panjang sejak zaman kuno hingga abad pertengahan. Lima ribu tahun sebelum adanya double entry, beberapa peradaban berkembang pesat di lembah Mesopotamia. Ada lebih dari satu perusahaan di Mesopotamia yang telah menggunakan emas dan perak sebagai alat ukur serta memberikan beberapa transaksi kredit. Selain itu berkembang pula kode hukum untuk menghukum kegagalan dalam transaksi. Salah satu yang terkenal adalah kode Hammurabi yang diturunkan pada dinasti pertama Babilonia. Diyakini transaksi dicatat dan ditandatangani oleh para pihak dalam periode ini. Ada juru tulis di mesopotamia yang setara dengan akuntan masa kini bahkan dengan job desk yang lebih luas. Tidak hanya transaksi, profesi juru tulis yang dianggap sangat bergengsi pada masa itu juga harus memastikan bahwa transaksi mematuhi kode persyaratan terperinci untuk transaksi komersial. 

Di Mesir kuno, perkembangan akuntansi tidak begitu baik karena faktor seperti buta huruf dan kurangnya jumlah uang logam. Di Yunani pada abad kelima sebelum masehi telah digunakan profesi 'akuntan publik' untuk mendapatkan otoritas dan pengendalian atas keuangan negara mereka. Perbankan Yunani kuno juga berkembang baik bahkan bankir menyimpan buku rekening dan mengatur transfer terhadap bank afiliasi di kota-kota yang jauh. Di Roma, warga negara diharuskan menyerahkan laporan asset dan kewajiban secara teratur untuk menentukan pajak dan hak-hak sipil warga negara. Seribu tahun antara kejatuhan roma dan penerbitan karya Luca Pacioli disebut sebagai stagnasi perkembangan akuntansi. 

Long story short, akuntansi kini dianggap sebagai ilmu yang penting yang mampu memberikan kepastian mengenai informasi yang membantu para pembuat keputusan dalam perekonomian. Akuntansi keuangan membantu pengambil keputusan dengan produk utamanya, laporan keuangan. Laporan keuangan adalah produk kuantitatif yang mampu menangkap jelas gambaran situasi dalam sebuah perusahaan atau bisnis. Angka dalam laporan keuangan ini lebih mudah ditafsirkan karena memiliki standar dan parameter yang jelas. Standar akuntansi keuangan yang diaplikasikan dengan baik dan kontrol yang ketat akan mampu memastikan informasi dalam laporan keuangan relevan, konsisten, dan dapat dipercaya. 

Manajer operasional perusahaan membutuhkan laporan keuangan untuk memantau kesehatan keuangan perusahaan. Contoh: pada sebuah perusahaan dagang yang bergerak di bidang distribusi barang, laporan keuangan mampu memperlihatkan kelemahan dari bidang operasional. Misalnya, penjualan turun maka bidang operasional harus mengevaluasi alasannya. Apakah karena kondisi makroekonomi yang tidak baik sehingga daya beli masyarakat tutun? Apakah karena kualitas barang yang buruk? Apakah harga barang terlalu mahal? Apakah  ada kompetitor baru yang menawarkan diskon lebih besar dan iklan yang lebih massif? Manajer operasional juga harus dapat melihat angka piutang perusahaan. Jika jumlah piutang tinggi, jangan terlalu senang dulu. Telisiklah berapa piutang yang dapat tertagih, berapa yang tidak dapat tertagih? Jangan-jangan angka piutang yang tinggi ini sebagian besar terdiri atas piutang yang tidak dapat tertagih. Dari laporan keuangan, seorang manajer operasional juga mampu menilai efektivitas stategi bisnisnya. Banyak informasi yang dapat diperoleh dari sebuah laporan keuangan. Oleh karena itu setidaknya seorang manajer operasional bahkan harus mampu membaca dan memanfaatkan informasi laporan keuangan dengan baik. 

Untuk manajer keuangan, informasi akuntansi ini berguna untuk pengelolaan biaya. Manajer keuangan mampu membaca bahwa biaya mana yang harus dilakukan efisiensi. Manajer produksi dapat menggunakan informasi akuntansi sebagai faktor untuk menetapkan harga barang. Bagi seorang investor, informasi yang dihasilkan oleh proses akuntansi berguna untuk memprediksi imbal hasil dan risiko yang didapatkan sehingga investor akan membuat keputusan investasi yang paling rasional. 

So, sepenting apa akuntansi dalam pengambilan keputusan?

Yuk coba simpulkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured post

Indonesia Tidak Ramah Lingkungan?

Well, aku nggak mau nambahin berita buruk. Aku cuma mau cerita soal kenyataan. Tentang negeri besar yang dulu berjuluk negeri agraris, neger...