Jumat, 29 Januari 2016

Semoga Tak Sebatas Doa di Akhir Sujud

Siang ini udara terasa panas menyengat. Padahal dari tadi aku tak menginjakkan kaki keluar rumah. Tetep aja kepanasan. Well lupakan soal kisahku yang kepanasan ~
Sebenernya aku cuma pengen ngepost sesuatu. Tapi belum tau juga sih mau bahas apa. Apa aku bahas perasaan aja yaa?

Ngomongin soal perasaan mah ga ada abisnya. Itu topik nyesek buat para jomblo di segala alam. Terkadang jomblo itu bukan karena ga laku. Tapi karena emang pengen sendiri. Hal terumit yang aku alami adalah, ketika aku suka sama orang, trus aku tau kalo ternyata orang itu juga suka sama aku, tapi kita sama-sama ga (belum) bisa memiliki ternyata rasanya lebih dari sekedar patah hati.

Bayangin aja, setiap abis sholat ngotot berdoa abis-abisan buat dia. Mulai minta biar dijadiin jodohnya, dijagain hatinya, duh! Terus ngampus ketemu sama dia, disenyumin (ini part yang paling ga nguatin) sangking sayangnya, dia senyum aja udah ngobrak-abrik iman. Kamu terlalu ganteng mas -,- bikin aku pengen meluk #eh

Pahitnya kan disitu. Aku suka, dia suka tapi mau nikah masih belibet. Belum siap. Apaan kuliah belum lulus, kerjaan belum ada, mau makan apa kita? Rumput? Batu?

And in the end, only fate will answer it.
Tuhan tau kok takdir mana yang baik buatku. Kalo dia baik untukku, pasti akan dijodohkanNya untukku. Jika tidak, tentu Tuhan akan memberikan yang terbaik untukku. Kuharap, perasaan ini bukan hanya sekedar asa dan semoga tak sebatas doa di akhir sujud. 

Tuhan, boleh kan aku minta dia jadi pasangan hidupku kelak? 

Jumat, 22 Januari 2016

Portion of Happiness

Did you ever think about happiness portion?

Yesterday i think a lot about it. Why some people feel unhappy? But another one feel very happy and enjoy their life.

When i was a little girl, i always think that i'll be happy when i grow up. I can use any cosmetics, riding a motorcycle even a car, hangout to any restaurant with my friends, fall in love with a charming boy, and the most simple thing that i thought is going to college without wearing uniform.

But now, i am already a student of yogyakarta state university, and all those things that i dreamed a long time ago is fell usual for me. I feel nothing special with it. Just so so.

Did you ever think about happiness portion?

I think our happiness portion depend on how much we grateful for everything we already had, everything we've got.

Human never feel satisfied. Never. When human got their first mountain of gold, they'll try to find out the second, the third, and continue collect it.

Human never feel satisfied. Never be grateful. Except they realize that all those pleasure they enjoyed is from Allah and will be back to Allah.

So, why we have to think much about our skin color, our dis-proportionate body weight, our less-tall height, our low standard-beauty... don't let that things get us down.

when i was a new student of vocational high school

I don't know why, i like this photo. Just feel that i am look so happy at that time....

Just make sure we have high portion of grateful as well as our portion of happiness. 

Minggu, 17 Januari 2016

PARE; A Year Ago Memories

Awalnya saya kira kami tak kan bisa akur. Awalnya saya kira kelas ini akan selalu punya aroma persaingan ambisius. Karena kelas kami bukan kelas biasa. Kami dianggap bibit unggul. Akan tetapi, bukankah pada hakikatnya setiap bayi yang lahir itu adalah pemenang. Hanya saja takdir maupun proses yang dilaluinya berbeda. Sudah barang tentu, proses pembentukan diri yang berbeda akan menuai hasil yang berbeda pula. Meski dengan input yang sama. 

And here the story goes....

I've told anyone, everyone around me that i'm proud to be a student of Yogyakarta State University. I exactly know that YSU isn't the best university in Indonesia. But i still proud of it. Because my pride isn't something to talk that easy. My pride is my grateful feeling to Allah my God.


Almost a year ago, we studied english in Pare, Kediri, East Java. Some of you must be confused. Why we studied there. Haha. So do I.

Ternyata kecamatan pare sangat famous dengan nama kampung inggris. Actualy i think it's not because most of people here speak english. Tapi karena banyak banget tempat kursus bahasa inggris. Kalo kalian googling, kalian bakal tau lembaga kursus dan camp-camp yang menawarkan pembelajaran bahasa inggris dengan metode masing-masing.

Bicara soal pare, tempat wisata yang kami kunjungi ada beberapa nih:

1. Victory gate
Buat kamu yang ke pare buat belajar bahasa inggris, jangan lewatkan mampir ke victory gate ini. Kalo buat aku sih esensinya ga banyak. Cuma foto-foto. Konsep Victory gate yang di kediri ini mirip banget sama victory gate yang ada di paris. Lumayan ngerasain sensasi parisnya ^^

2. Monumen Garuda Pancasila
ke monumen ini enaknya sore-sore sambil sepedaan.. hmm
sayangnya pas aku kesana kondisinya kotor. Padahal ini adalah spot yang lumayan oke buat foto-foto.

3. Candi surowono
Pertama kali kesini jujur saja aku rada ketawa. Bayanganku candinya gede. Paling engga se candi prambanan lah. ternyata enggak. Ekspektasiku jelas aja salah. Prambanan kan termasuk candi yang gede. Seharusnya pas ke candi surowono aku belajar sejarah yaa? Tapi malah khilaf kebanyakan foto. So coming here doesn't make a sense for me. Sedikit nyesel sih ga memanfaatkan kesempatan belajar disini.


4. Terowongan Air Surowono
Ngga jauh dari candi itu, ada torowongan air yang memancing adrenalin. Buat yang takut gelap, terowongan ini pas banget buat melatih keberanian. Kalo kesini jangan lupa bawa senter ya. Biar bisa menikmati pemandangan di terowongan. Lumayan seru kok.

Tapi buat para petualang yang udah biasa nyusurin goa-goa hitz, i really suggest you to don't expect more while coming here. Soalnya terlalu flat. Kurang menantang.


Nah itu foto kita abis basah-basahan di terowongan air. Di depan gerbang tempat wisata terowongan air surowono, ada penjual tahu goreng yang dilumuri bumbu balado. Enak banget. Jangan lupa cobain yaa ^^ Very Recomended. Ah jadi kangen sama tahu ~~

5.Kolam renang (Sendang Surowono)
Actually i don't exactly remember the name of this place. But this place is easy to find. Just ask to people around surowono water tunnel, they'll kindly guide you to this nice, large swimming pool.



Maaf yaa... di foto ga keliatan kolam renangnyaa :D


Itu tadi posting ga jelas tentang kisah aku sama temen-temen kelas di pare setahun yang lalu. Hoping this will be usefull for anyone who want to go to Pare. Have a nice study there ^^

Jumat, 08 Januari 2016

Manajemen Persepsi

Tadi siang temen saya si fauzan nulis pm (personal message) di BBM ' Peluk peluk, tak tendang seko kos ku koe dit'. Otomatis saya langsung komen 'hii homo'. Fauzan pun protes, 'kenapa kalo cowo saling pelukan langsung dibilang homo? Sementara kalo yang saling berpelukan ngga dianggap lesbi.. sah sah saja sepertinya.

Well, sebenarnya itu semua kan soal persepsi masyarakat. Persepsi masyarakat dipengaruhi oleh norma sosial yang ada di daerah setempat. Di Jogja mungkin seperti itu, di daerah lain? Belum tentu.

Perlu ada manajemen persepsi sebenarnya. Bagaimana caranya agar kita ngga langsung nge-judge apa yang kita lihat. Belum tentu apa yang kita lihat, dengar, atau rasakan adalah apa terjadi sebenarnya. Dalam jurnalistik, ada namanya cover-bothsides. 

Cover-bothsides bahasa sederhananya itu klarifikasi, cek ricek. Contoh, ada kejadian mahasiswa demo langsung di DO rektor, Seorang jurnalis dilarang untuk langsung membuat justifikasi berdasar persepsi yang berkembang di masyarakat maupun opini yang ada di otaknya. Ia harus melakukan yang namanya cover-bothsides itu tadi. Klarifikasi kepada kedua belah pihak. Apakah benar si mahasiswa melakukan demo? Mengapa mahasiswa tersebut melakukan demo? Bagaimana kronologisnya? 

Kemudian juga harus ada klarifikasi pada pihak rektor. Mengapa rektor mengeluarkan SK DO? Apa alasannya? 

Cover bothsides membuat seorang jurnalis lebih objektif dalam menilai masalah. Dalam islam sendiri sebenarnya ilmu ini sudah diajarkan Rasulullah sejak sekitar 1400 tahun yang lalu, dengan istilah 'tabayun'. 

Konsepnya sama, klarifikasi. Begitu dapet info jangan langsung ditelan mentah-mentah. Jangan langsung menuduh si A salah dan si B benar tanpa tau kronologis kejadiannya, tanpa tau alasan si A dan si B dalam bertindak. Bisa-bisa kita malah membenarkan pihak yang salah dan memfitnah pihak yang benar kan?

Lalu, bagaiman jika kita belum bisa melakukan klarifikasi? Islam mengajarkan konsep husnudzon atau berprasangka baik. Berasas praduga tak bersalah, selama belum ada buktinya yaa jangan langsung di judge dia benar atau salah. 

Persepsi juga bisa dikaitkan sama ilmu pengauditan. Saat mengaudit suatu perusahaan, maka sang auditor disarankan untuk terus bersifat skeptis. Artinya si auditor berasumsi behwa perusahaan tersebut menyajikan suatu laporan keuangan dengan wajar, namun tetap terus mencari dan mempertanyakan bukti-bukti yang mendukung asumsi tersebut. Ngga sekedar percaya tapi diam aja dan ngga nyari bukti apapun. 

So, bedakan antara persepsi kita dengan fakta yang ada. Jangan malas klarifikasi. Yuk, lebih kritis dengan manajemen persepsi. ^^

Minggu, 03 Januari 2016

Abaikan Saja

Rindu ini menyesakkan.
Rindu ini terlampau sesak. Mengalir tak henti menyusuri pipi.
Memaksa setiap insan untuk bersujud. Meminta kelegaan hati.

Sungguh, aku tak pernah meminta apapun darimu. Biarlah Tuhan yang tau apa yang kuinginkan. Biar Tuhan satu-satunya tempat aku meminta. Bukankah bagiNya segala urusan itu mudah dan mungkin?

Aku  hanya perlu meneguhkan hati. Mengingat kembali apa tujuan hidup ini.

Toh aku tak perlu cemas bukan? Jika ia milikku, maka ia  akan kembali, sejauh apapun ia pergi..

Well, niatnya saya pengen ngepost puisi apaa gitu yang romantis, bercerita tentang kerinduan yang menyesakkan sanubari. Tapi failed. Saya kebingungan meneruskan puisi diatas. Saya ga sesendu dan semelankolis ituh bahkan menghayati kalimatnya aja sulit.


Gatau juga apa tujuannya aplot foto itu.
Abaikan saja post saya kali ini. Byeeeee

Featured post

Indonesia Tidak Ramah Lingkungan?

Well, aku nggak mau nambahin berita buruk. Aku cuma mau cerita soal kenyataan. Tentang negeri besar yang dulu berjuluk negeri agraris, neger...