Minggu, 26 April 2015

Curhat gaje -,-

Hai, aku Tia. Usiaku baru 19 tahun. Entahlah aku yang terlalu dewasa atau memang sudah saatnya aku jatuh cinta? Aku tipe perempuan yang sering berpikir logis tentang siapa laki-laki yang harus aku cintai. Eh? Aku ga berani mengatakan ini cinta ding, karena aku belum pernah mengorbankan apapun untuk laki-laki yang aku suka. Kalian pasti bingung kan dengan ceritaku diatas? Emang udah cerita? -,- Bodo lah. Sangking galaunya aku bingung mau nulis apaan.
Lulus SMK sebenarnya aku sudah bertekad untuk mengubur dalam-dalam perasaan kagum terhadap lelaki manapun. Aku ingin kagum dengan orang yang akan kunikahi suatu saat nanti pada saat yang tepat. Aku anggap itu mudah. Dengan tugas kuliah seabrek, banyaknya rapat organisasi, dan kesibukan membantu ibu dirumah akan membuatku lupa dengan hal-hal melankolis dan menye semacam itu. Kupikir itu mudah dilakukan.
Ternyata tidak. Awal aku OSPEK, godaan itu datang. Seorang laki-laki yang sama-sama maba titip salam lewat temanku. Ganteng sih. Tapi aku mengeyahkan laki-laki itu dari pikiran dengan alasan aku ga pantas dan dia jauh diatas. Otakku menyusun list plus minusku dibanding dia dengan cepat. Hasilnya kupaksakan aku yang minus dengan tujuan agar aku ga keGRan. Lagian saat aku ketemu dia rasanya biasa aja. Dunia tetap memutari matahari dan jantungku berdetak normal. Berarti it's okay, aku ga ada chemistry sama dia. 
Semester dua dan semester tiga kulalui dengan biasa aja. Semester tiga? Tunggu. Ada yang kacau di akhir semester tiga. Aku mulai terjebak dengan senyum orang itu. 
Well, hingga sekarang aku masih ga bisa paham kenapa jantungku selalu berdetak lebih cepat saat melihatnya. Bukankah ini berlebihan? Cuma ngeliat doang. Kalo ngobrol langsung, aku ga bisa fokus apa yang aku obrolkan sama dia, kadang ucapanku malah terlihat konyol dan bodoh. Duh, mana Tia yang sering dibilang kritis dan pinter ngomong di kelas? Aku malah lebih sibuk menenangkan diriku agar tak terlalu kelihatan kikuk di depannya.
Otakku menyusun plus minusku dibanding dia. Aku berusaha berpikir logis dengan mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku ga pantas suka sama dia. Dia jauh lebih baik dariku dari beberapa kriteria yang kupegang. Tapi hatiku terus mengelak. Aku terus berusaha mencari-cari alasan agar aku layak untuknya. Ya Tuhan.....
Contohnya, aku sering menimbang-nimbang. Laki-laki itu berkulit lebih putih daripada aku. Hatiku membantah, cinta tak memandang warna kulit. Laki-laki itu lebih pintar dariku. Hatiku ngeles, 'bukankah memang seharusnya begitu? Laki-laki itu ganteng. Hatiku bikin alibi, 'besok kalo udah tua juga jelek'. Laki-laki itu cuma lebih tua setahun dariku. Hatiku beralasan, 'Khadijah usianya lebih tua daripada Nabi SAW'. 
Sampai sekarang, aku masih ga paham kenapa aku menyukainya. Aku suka melihatnya tertawa, melihat pipinya memerah, melihatnya dengan baju hitam putih ala-ala pak guru, melihatnya garuk-garuk kepala, melihatnya menyisir rambut yang kadang dipotong mirip gondes, ngajarin aku ekonomi makro-mikro atau apaan ga jelas, teringat perdebatan-perdebatan kecil saat kita jadi panitia acara yang sama. Bahkan aku suka saat dia sekedar sms, 'kamu baik-baik aja kan de?' 
Perasaan itu kadang gila. Aku masih tak bisa paham kenapa aku nyesek ngeliat dia sama cewek lain lagi bercanda. Meski aku tau itu temennya. Tapi....
 Well, lebih baik biarkan semuanya mengalir. Menikah ga cuma butuh perasaan dan ga sekedar menyatukan dua insan yang kasmaran.Menikah itu ga sekedar nafkah, tapi tanggung jawab sampai akhirat.Menikah itu artinya siap hidup mandiri. Siap menerima kelebihan dan kekurangan pasangan. Sebelum nikah sih biasanya yang keliatan yang baik-baik. Abis nikah? belum tentu.Coba misal ternyata dia suka kentut sembarangan, atau kalo tidur ngiler dan ngorok?
Who knows?
buat cewek, menikah berarti tambahan pekerjaan. siap nyuciiin bajunya, siap nyuciin piringnya, siap masakin makanannya dia. semua peran yang biasa dilakuin ibunya dirumah tiba-tiba kamu ambil alih. tapi tergantung juga sih, kalo dia peka, pasti dia mau bantuin. hihi... *ini apaan sih?
Ah entahlah..... kalo boleh berharap, aku pengen jatuh cinta sama kamu mas,  lagi dan lagi. Berdoa semoga kelak kita dipersatukan dalam hubungan resmi dan sah menurut agama dan negara. Hubungan yang tak lekang oleh waktu sampai di surga sana. Oke ini galau berat -,- aku bahkan baru 19 tahun :D
selamat malaaaam semuanyaa... selamat sabtu malaaam... bobok nyenyak yaa... :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured post

Mengelola Kas Perusahaan

 Implementasi kas kecil dan kas di bank adalah bagian penting dari manajemen keuangan dalam sebuah organisasi. Sulit rasanya membayangkan se...