Sabtu, 24 Oktober 2015

To love is to Sacrifice.

To love is to sacrifice.
Sebuah quote yang dikeluarkan berdasarkan pengalaman makhluk-makhluk sedunia dalam memperjuangkan cinta. Jujur aja yang ga saya pahami sampai saat ini, hanya untuk sebuah cinta orang rela melakukan apapun. It's crazy to see what's love do for people, but the craziest thing is to see what people do for love

Lihat, seorang ibu rela mengorbankan apapun yang dimilikinya demi melihat anaknya sukses dan bahagia. Cinta ibu pada anaknya tak kan pernah bisa diragukan. Kekhawatirannya akan keselamatan anaknya melebihi apapun. 

Saya memang belum menjadi seorang ibu. Tapi saya sudah banyaak sekali merasakan kasih sayang seorang ibu. 

Di tahun 2006, tepatnya pada tanggal 27 mei jogja dilanda gempa hebat. Alhamdulillah daerah saya ga mengalami kerusakan yang cukup berarti, sehingga saya pikir ini cuma gempa kecil. Alhasil bapak tetap mengantar saya dan adik ke sekolah seperti biasa. Jam pelajaran pagi pun berjalan seperti biasa, tapi saat tiba waktu istirahat pertama pukul 9, guru kelas empat SD datang tergopoh-gopoh masuk kelas saya dan menginformasikan bahwa sekolah akan dipulangkan lebih awal. Informasi dari BMKG yang terletak di sebelah utara sekolah bilang bahwa diperkirakan akan ada gempa susulan jam 10 pagi.

Well singkat cerita sekolah dipulangkan. Saya keluar kelas dan tercengang sejenak melihat ibu sudah menjemput  di depan kelas. Dengan wajah sedikit cemas beliau menggandeng tangan saya dan adik untuk pulang. Dengan sedikit heran, saya bertanya "Ibu kok tumben jemput aku. Ada apa?"

Ibu hanya menjawab singkat, "Jam 10 katanya mau ada gempa susulan, bahaya kalo kalian pulang sendiri."

Perlu kalian tau, jarak rumah dan SD tempat saya dan adik berseekolah kurang lebih 2 kilometer. Ibu saya rela menjemput kami berdua dengan berjalan kaki. Waktu itu di rumah saya baru ada satu motor dan itupun dipake bapak kerja. Bisa dibanyangkan, betapa berita gempa susulan rela membuat ibu saya jalan bolak balik 2 km untuk memastikan saya dan adik saya baik-baik saja. Sepanjang perjalanan ibu saya  terus berdzikir dan menggandeng saya dan adik. 

Cinta terlalu sulit untuk dipahami sebagian orang. Cinta adalah berkorban, tanpa mengharapkan apapun.

Satu quote yang saya suka,
Cinta tak pernah memandang rupa sebab jika begitu, bagaimana caramu mencintai Tuhan yang tak berupa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured post

Mengelola Kas Perusahaan

 Implementasi kas kecil dan kas di bank adalah bagian penting dari manajemen keuangan dalam sebuah organisasi. Sulit rasanya membayangkan se...