Selasa, 27 Oktober 2015

Definisi Jodoh

Definisi jodoh menurut saya sangat sederhana. Jodoh itu seperti utang provisi. Jumlahnya ga jelas, jatuh temponya ga jelas kapan, dan ga jelas juga itu utang sama siapa. Aneh ya? Tapi memang itu utang provisi.

Allah menetapkan jodoh kita sejak puluhan ribu tahun lalu. Mencatatnya dengan rapi di lauhul mahfudz. Pertanyaannya, Mengapa Allah merahasiakan siapa jodoh kita?

Layaknya Allah merahasiakan masa depan, Allah merahasiakan jodoh pun pasti punya alasan. Allah ingin kita sabar. Allah ingin kita berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan yang terbaik. Maybe that's why jodoh itu sekufu, sederajat, senilai. 

Lalu bagaimana dengan istri Nabi Nuh yang kafir? Istri Nabi Luth yang ditimpa adzab? atau bagaimana dengan cerita istri Fir'aun yang jelita?

Nabi Nuh dan Nabi Luth beristrikan orang-orang yang ingkar pada Tuhannya. Sedangkan sebaliknya, Asiah malah bersuamikan orang yang berani mengaku-ngaku Tuhan. Bukankah kedudukan mereka sangat tidak sekufu?

Hanya Allah yang tahu mengapa mereka dijodohkan di dunia. Tapi yang jelas takdir manusia, jodoh, dan hidayah Allah adalah hak prerogatif bagiNya yang tak dapat diganggu gugat. Toh Paman Nabi Muhammad sampai akhir hayat juga tetap kafir kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured post

Mengelola Kas Perusahaan

 Implementasi kas kecil dan kas di bank adalah bagian penting dari manajemen keuangan dalam sebuah organisasi. Sulit rasanya membayangkan se...