Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

kalut-dunno what i write

ada suatu waktu dimana aku terpaksa menyesali apa yang tidak ingin ku sesali. terpaksa membenci apa yang ku cintai. terpaksa menjauh dari apa yang ingin ku dekati. sungguh, aku hanya ingin kalian tau, aku mencintai kalian dengan caraku. maka aku tidak ingin membebani kalian dengan ketidakmampuanku. untuk menggambar dan mendesain gambar saja aku tidak bisa. aku hanya bisa menulis. Pun aku bukan penulis kawakan bak Asma Nadia. aku hanya bisa menulis isi hatiku, dengan katakataku. dengan caraku. aku individu yang punya cita-cita. punya impian. meski secara organisatoris aku berada di bawah kendali kalian, tapi hati dan pikiranku tetap milikku. Ada satu hal lagi yang tak bisa kalian renggut dariku. Harapan. Aku punya harapan untuk diriku sendiri, untuk keluargaku, untuk masa depanku. Jalan yang kalian memang jalan indah menuju surga, tapi aku jika aku ingin melewati jalan lainnya..boleh kan? aku lebih suka menenggelamkan diri dalam buku-buku lautan ilmu, menghadiri seminar-se

PENDIDIK MENGABDI

Pemerintahan baru di bawah Jokowi-JK memberlakukan moratorium pengadaan CPNS sampai 5 tahun. Akan tetapi kita menjumpai kenyataan bahwa jumlah guru masih kurang. Ada dua hal yang menjadi fokus dalam bahasan ini. 1. Moratorium pengadaan CPNS sampai 5 tahun. 2. Jumlah guru masih kurang.   Moratorium pengadaan CPNS dilakukan untuk mengevaluasi kinerja PNS yang sudah ada. Data yang beredar dalam berita, PNS di Indonesia berjumlah mencapai 4,6 juta,dengan anggaran belanja pegawai mencapai lebih dari 40%. Selain itu, persebaran PNS tidak merata. Pemerintah, perlu menghitung rasio yang tepat antara kebutuhan PNS dengan jumlah penduduk Indonesia yang perlu di layani.   Ironisnya, bidang pendidikan masih membutuhkan banyak tenaga pendidik (guru). Sebuah harian lokal di provinsi Jawa Timur menyebutkan adanya kekurangan guru sebanyak 437 orang di kota malang. Itu yang terjadi di pulau Jawa. Di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara misalnya, kebutuhan guru me