Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

MPASI oh MPASI

MPASI ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Kupikir dulu kalo bayi mau makan ya tinggal kasih makan aja. Ada bubur instan bayi berbagai merek, ada banyak buah-buahan halus yang tinggal dikerok terus disuapkan, kalo mau kasih makan nasi sama sayur juga tinggal dimasukin ke blender. Intinya gampang lah. Aku nggak mau mikir sulit. Nggak tertarik belajar MPASI. Sejak hamil yang kupikir kan cuma gimana cara melahirkan yang mudah dan nggak sakit.  Sebenarnya aku juga gak plonga plongo banget soal MPASI, aku pernah baca sekilas di akun akun kesehatan yang muncul di explore instagram. Kurang lebih aku tau lah menu empat bintang, istilah prona, prohe, LT, terus produk-produk kayak unsalted butter, EVOO, VCO, keju belcube dsb. Tapi ya sekedar tau. Mau baca secara mendalam males. Ribet. Agak meremehkan gitu. Seperti biasa, kebiasaan menyepelekan hal detil muncul. Duh Gusti.  Anakku tepat berusia 6 bulan ketika momen mudik lebaran. Kebetulan baru jatah untuk berada di rumah mertua. Aku mau nump

Drama Menyusui

Gambar
Dulu kukira menyusui itu simpel. Sodorin aja ke bayi. Ntar dia minum kalo udah kenyang terus tidur. Simpel. Bayi tidur, ibu bisa bebas beraktivitas. Beres2 rumah, workout, makan, nonton drama korea, dsb. Ternyata pemikiranku salah besar. Cerita soal drama menyusui dimulai sejak hamil tujuh bulan. ASIku keluar. Mungkin efek dari rutin konsumsi tujuh butir almond tiap hari. Aku selow aja karena udah baca beberapa artikel dan story akun instagram temenku yang ngalamin katanya ini hal normal.  But then i don't know why, abis melahirkan malah ASI berhenti keluar. Apakah ini efek hormon oksitoksinku yang rendah karena proses melahirkan yang lama? Cuma dugaan belaka sih. Malam pertama setelah lahiran aku selow, toh bayinya udah kencing dan BAB ngeluarin meconium. Kata dokter anak juga normal. Kata perawat juga bayi masih punya  cadangan makanan buat tiga hari. Yasudah tenanglah hatiku.  Kecemasan dimulai di malam kedua. Anakku sama sekali tidak mau tidur di boks bayi. Dia gak mau lepas sa

Retensi Urin Pasca Melahirkan

Gimana rasanya retensi urin? Gak enak banget ya Allah.  Momen ketika aku dipasang kateter setelah melahirkan membuatku sadar bahwa selama ini kurang bersyukur banget sama nikmat dan anugerah dari Allah. Bisa pipis mengeluarkan urin dengan normal itu ternyata salah satu nikmat yang sangat besar. Pagi-pagi pasca melahirkan, urinku di cek perawat ternyata ada 900 ml residu urin yang tersimpan di kandung kemih which is terlalu banyak. Seharusnya residu urin kurang dari 200 ml. Ternyata aku di diagnosa retensi urin. Sehingga harus diterapi dengan kateter. Buat yang belum tau, kateter itu selang yang dipasang di tempat pipis. Dalam kasusku saat itu aku ngga ngerasa pengen pipis jadi pas mau pipis urinnya keluar gitu aja lewat selang dan nggak kerasa. Ketika dokter visit jam 10 pagi, aku langsung sibuk tanya penyebab retensi urin. Dokter bilang otot kandung kemihku cidera karena terlalu lama mengejan saat melahirkan malamnya sehingga butuh diistirahatkan. Kondisi retensi urin umum dialami pas

Cerita Pengalaman Melahirkan

Ada banyak hal yang membuat seorang perempuan merasa dirinya hebat. Karir, prestasi, harta. kecantikan, popularitas, and many more. Masing-masing perempuan punya standar yang berbeda. Kita tidak bisa menyeragamkannya. Salah satu hal yang membuatku merasahebat sebagai perempuan adalah hamil dan melahirkan. Memikirkan betapa manjanya aku, toleransi yang rendah terhadap rasa sakit, sifat kekanakan yang sering muncul, membuatku sering meragukan kapasitas jiwa perempuan-ku menjadi dewasa.  Finally, tepat pada tanggal 7 November 2020 pukul 22.05 WIB aku merasakan pengalaman hebat. Kelahiran anak laki-laki lucu mewarnai hidupku setelah melalui proses panjang sejak hari Rabu 4 November 2020. Rasanya lega, tapi mungkin agak sedikit trauma mengingat prosesnya. Aku ngga mau nakut-nakutin perempuan lain, tapi sungguh lah melahirkan itu sakit pake banget, apalagi proses melahirkanku dibantu dengan induksi obat. Kontraksi berterusan rasanya punggung ini hancur diketok palu berkali-kali. Pertanyaan y