Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

EVALUATION

Saya bukan tipe orang yang mellow. Dalam artian melankolis. Saya orang yang punya ego tinggi. Saya punya harga diri dan gengsi yang terkadang menempatkan saya dalam kesulitan. Jika mencintai orang, saya bukan orang yang mudah mengungkapkannya. Sore ini, disela-sela menunggu penilaian Laporan PertanggungJawaban UKMF KM Al Fatih FE UNY, kami para PHPI berkumpul untuk melakukan evaluasi. Muhasabah. Muhasabah dilakukan dengan cara satu persatu PHPI berbicara dan mengungkapkan keluh kesahnya. Muhasabah bertujuan agar kami para PHPI tidak menyimpan dendam maupun luka yang tak tersampaikan. This moment is unforgottable and out of my prediction. I think that this forum will be a forum to evaluate one into nother and ended up with a lot of emotions. But that's nit what i've got here. Satu persatu dari kami malah mengungkapkan kesalahan dan kegagalan masing-masing. Berterimakasih untuk bantuan satu sama lain. Saling meminta maaf atas kekhilafan yang kami lakukan. Menyesali ket

MENUNGGU

Menunggu itu bosan. Sebenernya tergantung gimana cara memanfaatkannya. Anyway , ini tulisan juga dibikin pas saya lagi nunggu. Nunggu tandatangan dari birokrat kampus untuk observasi ke sekolah. Ga sesederhana bayangan saya kemarin. Bahkan hari ini pun Bapak Admin Jurusan berhalangan hadir kabar-kabar yang beredar, ketidakhadiran beliau disebabkan karena sang istri sedang melahirkan.  Untung saja saya masih bisa minta tolong admin jurusan lain. Tapi Allah berniat menguji saya dengan kesabaran yang lebih. Bapak wakil dekan sedang rapat dan entah sampai jam berapa. Okay saya tunggu. Nah sambil nunggu, saya memanfaatkan waktu untuk mengembalikan buku seorang kakak kelas yang udah lama banget tak pinjem dan ga tak baca. Hehe. Maafkan saya kak. Terus saya juga menyempatkan diri buat makan tahu bakso yang sudah saya beli di pagi hari, Abis itu saya ngobrol ngalor ngidul sama pak ketua kelas soal rencana untuk mengambil KKN Semester Genap. Saya juga nyempetin diri buat ngewasap

Definisi Jodoh

Definisi jodoh menurut saya sangat sederhana. Jodoh itu seperti utang provisi. Jumlahnya ga jelas, jatuh temponya ga jelas kapan, dan ga jelas juga itu utang sama siapa. Aneh ya? Tapi memang itu utang provisi. Allah menetapkan jodoh kita sejak puluhan ribu tahun lalu. Mencatatnya dengan rapi di lauhul mahfudz. Pertanyaannya, Mengapa Allah merahasiakan siapa jodoh kita? Layaknya Allah merahasiakan masa depan, Allah merahasiakan jodoh pun pasti punya alasan. Allah ingin kita sabar. Allah ingin kita berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan yang terbaik. Maybe that's why jodoh itu sekufu, sederajat, senilai.  Lalu bagaimana dengan istri Nabi Nuh yang kafir? Istri Nabi Luth yang ditimpa adzab? atau bagaimana dengan cerita istri Fir'aun yang jelita? Nabi Nuh dan Nabi Luth beristrikan orang-orang yang ingkar pada Tuhannya. Sedangkan sebaliknya, Asiah malah bersuamikan orang yang berani mengaku-ngaku Tuhan. Bukankah kedudukan mereka sangat tidak sekufu? Hanya Al

To love is to Sacrifice.

To love is to sacrifice. Sebuah quote yang dikeluarkan berdasarkan pengalaman makhluk-makhluk sedunia dalam memperjuangkan cinta. Jujur aja yang ga saya pahami sampai saat ini, hanya untuk sebuah cinta orang rela melakukan apapun. It's crazy to see what's love do for people, but the craziest thing is to see what people do for love .  Lihat, seorang ibu rela mengorbankan apapun yang dimilikinya demi melihat anaknya sukses dan bahagia. Cinta ibu pada anaknya tak kan pernah bisa diragukan. Kekhawatirannya akan keselamatan anaknya melebihi apapun.  Saya memang belum menjadi seorang ibu. Tapi saya sudah banyaak sekali merasakan kasih sayang seorang ibu.  Di tahun 2006, tepatnya pada tanggal 27 mei jogja dilanda gempa hebat. Alhamdulillah daerah saya ga mengalami kerusakan yang cukup berarti, sehingga saya pikir ini cuma gempa kecil. Alhasil bapak tetap mengantar saya dan adik ke sekolah seperti biasa. Jam pelajaran pagi pun berjalan seperti biasa, tapi saat tiba wakt

Women; Dreams, Career, and her Obligations ^^

Sebenernya ini Topik ini pernah saya tulis di facebook saya judulnya women dreams. Saya perempuan, saya individu yang berpendidikan. Bohong kalo saya bilang sya ga punya mimpi dan berbagai cita-cita. Bisa diliat di bio saya waktu kalian buka blog ini. Saya pengen jadi profesor, CA, CFA, author, enterpreneur, wife, and mother. Kalo dipikir, saya butuh waktu berapa tahun untuk,mencapai semuanya? Untuk jadi profesor, saya harus menyelesaikan S3 BERARTI BUTUH KURANG LEBIH 6 TAHUN LAGI. Buat menyelesaikan CFA paling tidak butuh 3 tahun, CA juga sekitar 4 tahun. Artinya saya paling tidak butuh waktu sekitar 13 tahun lagi setelah lulus s1 untuk mencapai gelar-gelar akademik dan profesi yang bergengsi itu. Selama 13 tahun itu, bukankah saya juga harus menikah? Ditinjau dari sisi kesehatan dan psikologis, seorang wanita hanya punya rentang waktu sekitar 15 ytahun untuk menikah dan punya anak. Usia ideal seorang wanita untuk melakukan kedua hal tersebut adalah antara 20-35 tahun.  Semua

Malas

Pagi ini aku sok selo. Meluangkan sedikit waktu untuk menulis di blog. Di awal oktober, aku menargetkan untuk meng- update blog ini tiap hari. Ga yakin sih ada yang baca apa engga. Tapi maksud dan tujuankku sederhana kok. Cuma pengen mengasah keterampilan nulis dan bercerita. Takutnya kalo ga diasah tiap hari ntar ilang sendiri. Kata banyak orang bijak, otak dan skill itu sebelas dua belas setengah sama pisau, makin lama ga dipake bisa karatan.  Well , itu opening yang cukup garing. Entah kenapa hari ini aku malas sekali untuk mengurus bagian hidupku yang lain. Aku berusaha menyemangati diriku. Ayolah, hidup ini cuma sekali, kamu harus ngelakuin sesuatu yang berarti, yang bikin kamu dikenang sama manusia sepanjang hayat. Kayak Shakespare yang terkenal sama romeo-julietnya, newton terkenal dengan hukum gravitasinya, thomas alva edison terus dikenang berkat lampu pijar tinggalannya. Bahkan makhluk terlaknat sejagat raya yaitu setan dan iblis pun terkenal dengan daya hasutnya yang m

Awkward Student, Awkward Moment, Awkward Part of Me

Pernah ngerasain awkward moment pas di kelas? Aku pernah. Menurutku,  awkward moment itu pas kita lagi asik ngobrol sama temen, tiba-tiba ditanya sama temen yang presentasi. Kalo bisa jawab sih mending, kalo ga bisa jawab, bukan  awkward moment lagi namanya, tapi what the hell moment -_- Jangan salahin aku kalo nyebut kayak gitu, masalahnya bener-bener keki banget digituin. Mau nyalahin siapa coba? Nyalahin yang nanya? Ga keren banget sih, kan salah kita sendiri juga yang ngga merhatiin.  Kejadian itu sempet aku alami pas kuliah akuntansi internasional. Kuliahnya pake bahasa inggris dan kebetulan aku udah baca dan udah merhatiin presentasi. Di sesi question and answer , aku malah curhat sama pak ketua kelas soal cowok. *ini memalukan* Sebagai tembahan info aja ya, pak ketua kelas adalah satu-satunya spesies laki-laki yang menghuni kelasku. Walhasil dia udah biasa dicurhatin sama anak buahnya yang semuanya berjenis kelamin perempuan. Termasuk aku. Buat aku, pak ketua kelas ad

Bakso Rasa Sayur Sop

Sepulang dari kampus rasanya lapaar sekali. Perut mulai mengeluarkan suara kriuk-kriuk tak beraturan. Sampai rumah ternyata ibu belum masak. Tia merasa maklum, bagaimanapun juga ibunya sibuk mengajar seharian. Di dapur ada seplastik bakso yang belum dimasak. Bayangan bakso panas dan pedas mengganggu benak Tia yang sedang keroncongan. "Bu, ini baksonya ga dimasak?" Tia sengaja memancing ibunya dengan pertanyaan. "Yaudah situ, masak aja sendiri gapapa" Tia terlonjak senang bukan kepalang. Demi apapun yang ada di dunia, ibu nya adalah orang yang sulit untuk mempercayakan masakan kepada anak gadis tertuanya. Beragam ketidak-beruntungan telah dialami Tia di ranah masak-memasak. Mulai dari oseng kangkung keasinan sampai tempe goreng yang gosong. Mungkin Tia diciptakan bukan sebagai perempuan yang ahli dalam bidang masakan. Tia mulai mengupas bawang, lalu menumbuknya halus bersama-sama dengan garam. "Hm, masak bakso kan gampang, cuma bawang, garam, sama merica. S

My Life Tenses?

Gambar
Udah lama banget ga nge-blog. Entah kenapa inspirasi yang biasanya datang lancar kali ini rada macet. Sebenernya ini saya juga lagi ga ada inspirasi, tapi yaa dipaksain aja buka blog. Kali aja pas ngetik nemu inspirasi. haha. Nah, biar blog saya rada kekinian kayak blog-blog temen-temen saya. Kali ini saya mau ngepost beberapa foto deh. Yaa sekedar buat cerita aja. Saya lagi kepikiran buat ngebahas tenses hidup saya. How i pass my past, face my present, and prepare my future . Itu foto saya pas SMA kelas 2. Pas itu saya menjabat jadi Bendahara Umum PR IPM SMK Muh 1 Wates ( Ben ketok keren ). Anyway itu foto diambil pas kita jadi panitia kemah untuk siswa kelas 1 SMK. Masa lalu saya cukup alay ternyata. Bisa diliat lah dari gaya saya pas foto. Dengan muka yang kurang trkondisikan, saya milih pose melet dengan tangan menengadah ke atas. Entah apa itu maksudnya. Kayaknya sih dulu saya mau ikut-ikutan cherrybelle tapi gagal. Ga terasa foto itu jadi memori 3 tahun yang lalu.

Economic Imbalances

Sekitar dua hari lalu saya datang ke sekretariat Al Fatih FE UNY. Kebetulan banyak orang yang sedang merapikan buku dan membuat database buku Perpustakaan Al Fatih. Iseng saya ngeliat-liat buku yang berserakan di lantai berlapis karpet abu-abu. Ga sengaja saya nemu majalh Forbes Indonesia edisi Mei 2013 dengan cover pak Hatta Radjasa yang waktu itu menjabat sebagai menko perekonomian. Bahasan utamanya mengenai MP3EI. Sebagai mahasiswa FE saya ga asing sama istilah itu. Apalagi saya udah ngambil mata kuliah Ekonomi Kerakyatan. Dibuka-buka ternyata majalahnya lumayan menarik buat saya. Pembahasan soal duit, kekayaan, dan iklan-iklan prestigious apartment bikin ngiler. Siapa coba yang ga seneng liat bangunan-bangunan mewah dengan fasilitas lux . Majalah Forbes sudah pindah ke tas saya, dengan minta ijin sama anak-anak Al Fatih tentunya. Sampai di rumah, pembahasan dalemnya bikin saya melongo. Keren banget. *Keliatan banget gue ga pernah baca majalah bisnis -,- GDP per capita Indone

Merindukanmu

Kamu tau sesuatu mas? Merindukanmu adalah sesuatu yang rumit untukku. Merindukanmu bukan hal mudah untukku. Sekelumit rindu yang muncul bisa membawa air mataku turun. Memaksaku untuk bersujud, melepaskan semuanya pada Sang Pencipta. Adakalanya aku letih dengan rasa ini. Cuma dengan berdoa aku melepas rasa rindu ini. Berharap Tuhan akan menyampaikan rasa ini padamu. Maaf ya aku lancang sekali..... Tapi sungguh, aku rindu. Kadang aku pura-pura tertawa riang dengan lelucon orang, kau tau kenyataannya aku merindukan lelucon yang keluar dari mulutmu. Merindukan ekspresi konyolmu saat merapikan poni rambut. Merindukan tatapan halusmu yang selalu rumit dan sulit kumengerti. Merindukan wajahmu yang memerah. kamu tau mas, kamu selalu terlihat tampan meski belum mandi, Hehe Aaah entahlah. Ikuti saja kemana takdir akan membawa. Toh bertemu denganmu itu takdir. Meski menjadi temanmu adalah pilihanku, namun jatuh hati padamu benar-benar diluar kendaliku. *gue berubah jadi romantis mendad

Scared

If your dreams don't scare you, it means they're not big enough. Sekejap kata-kata itu membuat bulu kunduk merinding. Kalo boleh saya bilang, almost everyone's scared about future. Because none of us know about it. Masa depan itu hak prerogatif Allah. Kalo dipikir, sebenarnya kita ga perlu takut menghadapi masa depan. Buat apa takut? Sedikit mengutip kata penulis kondang Tereliye, toh daun yang jatuh tertimpa angin pun sudah digariskan takdirnya. Sudah ditentukan nasibnya oleh Sang Pengatur Alam Semesta. Buat apa takut? Kita ga perlu takut bermimpi sebesar dan setinggi apapun asal masih dalam koridor yang dibenarkan agama. Kita boleh bermimpi, berjuang mewujudkannya, kemudian berserah diri dan berharap Tuhan akan mengabulkannya. Selama kita hanya berharap  pada Allah, yakinlah bahwa Dia tak akan mengecewakan kita. Kalaupun ternyata selama ini harapan-harapan baik kita belum di ijabah, mungkin itu soal waktu saja. Atau mungkin Allah ingin mengganti harapan kita dengan s

Selamat Memperbaiki Diri

Mengapa saya berubah? Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sekuat tenaga coba saya jawab. Bayangkan, saya yang tadinya males ke dapur mendadak jadi rajin. Tadinya ga tau cara masak oseng-oseng akhirnya bisa, malah saya juga tau cara bikin lele bakar balado. Tadinya males ngerawat diri sendiri, akhir-akhir ini malah jadi rajin perawatan badan. Tadinya males-malesan belajar, tiba-tiba sekarang semangat baca buku kieso yang tebelnya bisa buat nggebuk maling. Well, jujur saja awalnya saya ngelakuin itu karena saya jatuh hati sama seorang laki-laki. Dia laki-laki yang sangat baik, pintar, dan ramah. Belum lagi secara fisik laki-laki ini hampir sempurna. Entah saya bilang gitu karena saya suka dia atau karena ganteng beneran saya juga gatau ding. hehe. Saya pernah baca bahwa jodoh itu sederajat atau istilahnya se'kufu'. Dalam Al Qur'an sendiri telah dijelaskan dengan gamblang bahwa laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik pula. Maka saya pun bertekad untuk

Aku Memintamu untuk Berhenti......

Tulisan ini di dedikasikan untuk seseorang yang istimewa. Mungkin dia tak tau soal tulisan ini. Tapi biarlah, suatu saat dia pasti akan membacanya. Aku meminta mu untuk berhenti memikirkan hal-hal yang menyedihkan. Karena hidup ini ga semenyedihkan yang kamu lihat. Aku ga akan membandingkan hidupku dengan hidupmu. Karena hidup yang pernah kita alami tentu saja berbeda. Aku tak tau sekeras apa dan semenyedihkan apa hidupmu dulu. Tapi apapun itu, kita harus punya harapan dan cita-cita. Kita masih punya harapan untuk melunakkan masa depan. Aku memintamu untuk berhenti memikirkan hal-hal yang menyedihkan. Meski lebih mudah untuk dikatakan daripada dijalankan, aku setuju sama kata-kata bang tere liye. Bahwa kita harus ikhlas, membiakan semuanya mengalir, membiarkan semuanya berjalan sesuai takdir. Seperti daun yang jatuh tertiup angin. Penerimaan yang tulus terkadang sangat menyakitkan. Aku memintamu untuk berhenti memikirkan hal-hal yang menyedihkan. Meskipun Tuhan telah menetapkan

Tekanan

Sore ini saya pengen bahas soal bagaimana sebenarnya sebuah tekanan bisa memicu kita meraih prestasi. Tekanan memang bukan dorongan yang baik.  Bisa dibilang saya sejak kecil terbentuk oleh tekanan. Ketika saya masih SD dulu, saya lumayan tertekan oleh aturan orang tua yang mewajibkan saya memakai jilbab ketika keluar rumah. Saat itu, teman-teman saya sibuk memakai bando dan ikat rambut boneka yang lucu-lucu. Sebagai satu-satunya siswi yang berjilbab di kelas, bohong rasanya kalo saya ga ngiri dengan kondisi itu. Saya punya bando atau ikat rambut boneka. Saya punya. Malah koleksi saya lebih bagus dari teman-teman saya. Tapi saya hanya bisa memakainya di dalam rumah, tidak bisa memamerkannya ke orang lain. Tekanan juga datang dari teman-teman yang jahil bertanya, "yak, rambutmu panjangnya seberapa?" atau pertanyaan "yak, kenapa sih kamu pake jilbab terus kalo keluar rumah?" Itu tekanan pertama. Tekanan kedua adalah saya selalu ngerasa iri dan berbeda saat

Cemburu

Jealous ? Have you felt jealous? If you give that question to me, i'll say yes. I've known how hard  face that kind of  feeling is. Cemburu itu rasa yang wajar dialami oleh setiap orang. Ga cuma orang dewasa. Balita pun bahkan bisa cemburu dengan caranya sendiri. Kalo kamu adalah anak pertama yang punya adek kecil. Ku kira kamu tau rasanya kan? Gimana kamu sangat cemburu pas adekmu di gendong ayah. Sedangkan ayah ga sudi menggendongmu dengan alasan, "Kakak udah gede, malu dong kalo masih minta digendong." Cemburu itu saat temenmu lebih pinter, rangking satu terus di kelas, jadi primadona para guru. Sedangkan kita? Harus bikin masalah dulu biar diperhatiin guru. Cemburu itu pas kamu deket sama cowok, terus cowok itu nolongin cewek lain. Belum lagi kalo misal cewek itu malah keGRan dan berusaha ikut mendekati cowok itu. Rasanya pengen banget nyakar cewek kayak gitu. Guys, pernah mikir ga kalo Allah mungkin saja cemburu dengan kita. Saat Adzan berkumandang, buk

Kebahagiaan

Actually i don't have any idea why i open my blog this morning. Tapi karena udah terlanjur buka, sayang kan kalo g nulis apapun. Well kali ini saya bakal nulis tentang kebahagiaan. Tema ini saya comot sekenanya sesuai apa yang ada di otak saya sekarang. Menurut saya, kebahagiaan yang dialami umat manusia itu ada beberapa jenis:  1. Pura-pura bahagia  Pura-pura bahagia adalah level terendah dari bahagia. Hal ini tidak pernah diinginkan oleh siapapun. Tapi kadang pura-pura bahagia harus dijalani untuk menutupi luka hati. cie. Kalo kamu lagi di level ini, i suggest you to eat more karbohidrat and protein . Karena pura-pura bahagia itu butuh energi banyak. Bahkan saat di level ini, untuk tersenyum pun susah. Karena tiap kamu nyoba tersenyum, kamu seperti menusukkan belati ke dalam hati. Oke ini alay. 2. Kebahagiaan semu Kebahagiaan ini saya artikan sebagai kebahagiaan sementara, yang sebenarnya juga palsu, dan sesaat. Contoh, besok saya ada UAS, tapi hari itu saya dipinjem

POLIGAMI? yes or no? I choose or :D

Gambar
Mungkin karena saya berkali-kali diajakin bahas soal poligami sama seorang cowok songong, saya jadi gatel banget pengen nulis soal poligami. Islam memang menghalalkan poligami. Dalil yang paling terkenal ada di QS An-nisa ayat ketiga; " Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya." Sebab turunnnya ayat ini adalah: bahwa Urwah bin az Zubeir bertanya kepada Aisyah tentang firman Allah وَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى , maka Aisyah berkata,”Wahai anak saadara perempuanku sesungguhnya anak perempuan yatim ini berada didalam perawatan walinya—ia menyertainya didalam hartanya, lalu walinya tertarik dengan harta dan keca

Oleh-oleh Seminar 'Peran Media dalam Membentuk Opini Publik'

Postingan ini cuma mau ngeshare sedikit ilmu yang saya dapet dari seminar tadi pagi di UMY. Tema seminarnya adalah 'peran media dalam membentuk opini publik'. Pembicara  yang dihadirkan adalah Lalu Muhammad Iqbal dari Kementrian Luar Negeri dan Ali Yasin dari Tempo . Seminar dimoderatori oleh Muhammad Ihsan alumni HI 2010 UMY. Nah, berikut adalah beberapa hal yang saya garis bawahi pada seminar tadi. Cekidot: Ada tiga area yang sangat berkaitan yaitu:   Problem Handling, Public Opinion, dan Political Impact. saat kita menangani masalah, maka muncul yang namanya opini publik. Opini publik yang muncul membawa dampak politik. Ada tiga mood dalam menangani media: 1. Apabila yang terjadi adalah good case maka jadilah teman dekat media untuk menyebarkan hal tersebut. 2. Jika netral case , maka tetaplah memberi info pada mereka. 3. If the bad case happen ,  cegahlah kerugian yang terjadi akibat pembentukan opini publik. There are key principles dalam berhubungan dengan media

Curhat gaje -,-

Hai, aku Tia. Usiaku baru 19 tahun. Entahlah aku yang terlalu dewasa atau memang sudah saatnya aku jatuh cinta? Aku tipe perempuan yang sering berpikir logis tentang siapa laki-laki yang harus aku cintai. Eh? Aku ga berani mengatakan ini cinta ding, karena aku belum pernah mengorbankan apapun untuk laki-laki yang aku suka. Kalian pasti bingung kan dengan ceritaku diatas? Emang udah cerita? -,- Bodo lah. Sangking galaunya aku bingung mau nulis apaan. Lulus SMK sebenarnya aku sudah bertekad untuk mengubur dalam-dalam perasaan kagum terhadap lelaki manapun. Aku ingin kagum dengan orang yang akan kunikahi suatu saat nanti pada saat yang tepat. Aku anggap itu mudah. Dengan tugas kuliah seabrek, banyaknya rapat organisasi, dan kesibukan membantu ibu dirumah akan membuatku lupa dengan hal-hal melankolis dan menye semacam itu. Kupikir itu mudah dilakukan. Ternyata tidak. Awal aku OSPEK, godaan itu datang. Seorang laki-laki yang sama-sama maba titip salam lewat temanku. Ganteng sih. Tapi a

Insiden Sayur Kangkung

Ini adalah cerita tentang perasaan gadis belia belasan tahun yang sangat polos. Ini adalah cerita tentang kasih sayang ibu pada anaknya. Ini adalah cerita tentang keberanian, kenekatan, kesok-tauan yang berujung pada kelucuan. Ini adalah cerita tentang keterampilan. Dan ini adalah cerita tentang masak sayur kangkung yang keasinan.  Ini cerita fresh yang baru saja terjadi beberapa menit lalu. Sederhana saja. Sepulang dari kampus, gue ngerasa kelaparan tingkat dewa. Gue berharap dengan sangat sesampainya di rumah bakal ada makanan yang bisa ditelan. Ternyata gue kurang beruntung. Ibu gue belum masak. Melihat muka gue yang menderita, ibu yang cantik jelita ini menawarkan. "Mau makan apa? bikin mie instan aja yaa? Ibu lagi males masak" "Ogah. Masak aja buk. Aku deh yang masak" "Yaudah itu ada kangkung. Dimasak aja" Seketika gue melongo. Ini kepercayaan besar sobat! Sejak gue lahir di dunia ini, Ibu gue jarang percaya soal masakan ke gue. Lo tau? Ra

SEDIH

Pernahkah kamu merasa terasing bahkan terperdaya oleh imajinasi yang kamu buat sendiri? Yang kau angan-angankan dengan sepenuh hati? Kalo kamu pernah, berarti kamu sama sepertiku. aku merasa terasing dan terperdaya akibat kesalahankku. Aku terlalu berimajinasi dan berangan-angan tinggi tentangmu. Dulu kamu bilang padaku. "dek, kamu harus lanjut. siapa lagi kalo bukan kamu? kalo pengen organisasi ini lebih baik dan maju kamu harus lanjut. kalo kamu ga lanjut siapa yang bakal mengubahnya? kamu bilang sendiri kan kalo kita mau mengubah sistem, kita harus masuk ke dalamnya karena percuma kalo cuma teriak-teriak di dalem." Aku tertunduk. Memahami kata-katamu. Aku mulai berangan-angan apa saja yang akan kulakukan saat lanjut ke organisasi. "Tapi kak, aku lelah. Aku capek." "Sama dek, semuanya juga gitu" "Aku ga bisa desain" "Memangnya kakak bisa?" "Aku minder" "Kita itu sama-sama belajar. Tolong dek pikirkan lagi.&quo