Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Retensi Urin Pasca Melahirkan

Gimana rasanya retensi urin? Gak enak banget ya Allah.  Momen ketika aku dipasang kateter setelah melahirkan membuatku sadar bahwa selama ini kurang bersyukur banget sama nikmat dan anugerah dari Allah. Bisa pipis mengeluarkan urin dengan normal itu ternyata salah satu nikmat yang sangat besar. Pagi-pagi pasca melahirkan, urinku di cek perawat ternyata ada 900 ml residu urin yang tersimpan di kandung kemih which is terlalu banyak. Seharusnya residu urin kurang dari 200 ml. Ternyata aku di diagnosa retensi urin. Sehingga harus diterapi dengan kateter. Buat yang belum tau, kateter itu selang yang dipasang di tempat pipis. Dalam kasusku saat itu aku ngga ngerasa pengen pipis jadi pas mau pipis urinnya keluar gitu aja lewat selang dan nggak kerasa. Ketika dokter visit jam 10 pagi, aku langsung sibuk tanya penyebab retensi urin. Dokter bilang otot kandung kemihku cidera karena terlalu lama mengejan saat melahirkan malamnya sehingga butuh diistirahatkan. Kondisi retensi urin umum dialami pas

Cerita Pengalaman Melahirkan

Ada banyak hal yang membuat seorang perempuan merasa dirinya hebat. Karir, prestasi, harta. kecantikan, popularitas, and many more. Masing-masing perempuan punya standar yang berbeda. Kita tidak bisa menyeragamkannya. Salah satu hal yang membuatku merasahebat sebagai perempuan adalah hamil dan melahirkan. Memikirkan betapa manjanya aku, toleransi yang rendah terhadap rasa sakit, sifat kekanakan yang sering muncul, membuatku sering meragukan kapasitas jiwa perempuan-ku menjadi dewasa.  Finally, tepat pada tanggal 7 November 2020 pukul 22.05 WIB aku merasakan pengalaman hebat. Kelahiran anak laki-laki lucu mewarnai hidupku setelah melalui proses panjang sejak hari Rabu 4 November 2020. Rasanya lega, tapi mungkin agak sedikit trauma mengingat prosesnya. Aku ngga mau nakut-nakutin perempuan lain, tapi sungguh lah melahirkan itu sakit pake banget, apalagi proses melahirkanku dibantu dengan induksi obat. Kontraksi berterusan rasanya punggung ini hancur diketok palu berkali-kali. Pertanyaan y