Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

kalut-dunno what i write

ada suatu waktu dimana aku terpaksa menyesali apa yang tidak ingin ku sesali. terpaksa membenci apa yang ku cintai. terpaksa menjauh dari apa yang ingin ku dekati. sungguh, aku hanya ingin kalian tau, aku mencintai kalian dengan caraku. maka aku tidak ingin membebani kalian dengan ketidakmampuanku. untuk menggambar dan mendesain gambar saja aku tidak bisa. aku hanya bisa menulis. Pun aku bukan penulis kawakan bak Asma Nadia. aku hanya bisa menulis isi hatiku, dengan katakataku. dengan caraku. aku individu yang punya cita-cita. punya impian. meski secara organisatoris aku berada di bawah kendali kalian, tapi hati dan pikiranku tetap milikku. Ada satu hal lagi yang tak bisa kalian renggut dariku. Harapan. Aku punya harapan untuk diriku sendiri, untuk keluargaku, untuk masa depanku. Jalan yang kalian memang jalan indah menuju surga, tapi aku jika aku ingin melewati jalan lainnya..boleh kan? aku lebih suka menenggelamkan diri dalam buku-buku lautan ilmu, menghadiri seminar-se

PENDIDIK MENGABDI

Pemerintahan baru di bawah Jokowi-JK memberlakukan moratorium pengadaan CPNS sampai 5 tahun. Akan tetapi kita menjumpai kenyataan bahwa jumlah guru masih kurang. Ada dua hal yang menjadi fokus dalam bahasan ini. 1. Moratorium pengadaan CPNS sampai 5 tahun. 2. Jumlah guru masih kurang.   Moratorium pengadaan CPNS dilakukan untuk mengevaluasi kinerja PNS yang sudah ada. Data yang beredar dalam berita, PNS di Indonesia berjumlah mencapai 4,6 juta,dengan anggaran belanja pegawai mencapai lebih dari 40%. Selain itu, persebaran PNS tidak merata. Pemerintah, perlu menghitung rasio yang tepat antara kebutuhan PNS dengan jumlah penduduk Indonesia yang perlu di layani.   Ironisnya, bidang pendidikan masih membutuhkan banyak tenaga pendidik (guru). Sebuah harian lokal di provinsi Jawa Timur menyebutkan adanya kekurangan guru sebanyak 437 orang di kota malang. Itu yang terjadi di pulau Jawa. Di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara misalnya, kebutuhan guru me

INS-PI-RA-SI

Di suatu siang, seorang kakak tingkat kampus menyapaku. Setelah basa-basi beberapa lama, beliau mengutarakan kekagumannya pada beberapa catatan akun facebook ku. Yang menarik adalah ketika beliau bertanya, "kamu dapet inspirasi darimana, dek?" Aku hanya tertawa kecil menanggapi pertanyaan itu. Agak bingung juga sih. Terkait soal inspirasi, ada beberapa hal menarik yang kupikirkan, diantaranya: 1. Inspirasi itu mahal. Begitu mahalnya sebuah inspirasi hingga siapapun rela membayar mahal. Artis sekaligus penulis buku, Oki Setiana Dewi mendapat honor sekitar empat juta rupiah bahkan lebih, untuk satu jam berbicara di seminar. Justin Bieber, Selena Gomez, sampai fouder facebook Mark Zuckerberg berubah menjadi milyarder-milyarder muda berkat kreativitas dan inspirasi yang mereka dapatkan. 2. Inspirasi bisa datang dimanapun, kapanpun, dan pada siapapun. Hal yang perlu disadari adalah inspirasi bisa datang dimanapun, kapanpun, dan kepada siapapun. Archimedes mendapat inspira

Posesif

"oke, " Tisa mengangguk. Satya tersenyum bahagia. Akhirnya setelah sekian lama naksir dan diam diam suka, perempuan satu ini resmi menjadi pacarnya. Pacar? Sebenarnya  Satya belum tahu apa tujuannya memiliki pacar. Sebagai seorang anak berusia tujuh belas tahun, Satya tergolong polos dan lugu. Bahkan keputusannya untuk 'menembak' Tisa pun hasil desakan Faris temen terdekatnya. "Selama tujuh belas tahun kamu idup, kamu belum pernah suka sama cewek selain Tisa?" Mata Faris membulat. "Serius?" Tentu saja Faris heran. Sebagai anak seorang anggota DPR, Satya cukup populer di sekolah. Badan Satya yang tinggi dengan berat badan proporsional ala atlet taekwondo membuatnya terlihat sangat macho. Belum lagi hidung yang mancung, alis yang tebal dan matanyanya yang tajam bak elang sering kali membuat teman-teman perempuannya selalu blushing duluan saat ditatap Satya. Hanya ditatap Satya. "Sat, papaku telpon, tante Erin mau ke rumah, aku pulang dul

Kelucuan Implementasi Jam Malam Akhwat (JMA)

Akhir akhir ini ramai perbincangan tentang Jam Malam Akhwat (JMA) di kalangan anak-anak Lembaga Dakwah Kampus (LDK). nah sebelum ngomongin JMA dan sodara sodaranya, saya pengen mengawali kisah tentang diri saya *apaan sih? :D saya bertempat tinggal di sebuah perumahan tengah desa. agak pelosok. cuma agak lho yaa. haha tapi siapapun yang saya ceritain tentang lokasi rumah saya pasti bingung. mana ada perumahan di tengah desa? bukannya perumahan itu biasanya lokasinya di kota dan elit? :D kenyataannya ga semua perumahan kayak yang kamu bayangin. contohnya yaa rumah ku itu. untuk mencapai kampus UNY tercinta, saya butuh waktu sekitar 45 menit. ada 4 macam jalan yang bisa kamu tempuh untuk mencapai rumah saya: 1. sebut saja jalan A kalo kamu lewat jalan A, kamu akan melewati setidaknya sebuah kompleks perumahan elit. kamu harus luruus terus. nanti kamu bakalan ketemu sama hamparan kebun jagung, ketela, kamu luruuus terus, entah beberapa ratus meter. di daerah itu kamu hanya akan b

curhatan ~nggantung

tulisan ini curhatan saya pribadi. mohon maaf jika ada pihak-pihak yang merasa tersinggung, mungkin cuma kebetulan. ceritanya dimulai dari saat saya di amanahi sebagai penanggung jawab penerbitan buletin sebuah organisasi mahasiswa.  jujur saja saya tidak bangga sama sekali. membayangkan kata 'penanggung jawab' buat saya udah ngeri. awalnya jabatan yang terlampau ngeri itu saya tolak. setelah didorong oleh salah satu senior saya, bolak balik di sms, terus senior saya juga janji akan membantu saya, akhirnya dengan berat hati saya terima. well, karena udah kepalang basah, saya berusaha memberikan yang terbaik untuk amanah yang saya pikul. sebenarnya semuanya berjalan lancar. tapi terkendala 1 hal. yaitu layout. jujur saya paling ga suka masalah design, gambar, atau yang berhubungan dengan seni rupa. tapi itu mungkin jalan Allah biar saya ga serakah. oke curhatan saya gantung. soale saya udah ga emosi lagi. babay..... :D

idol oh idol

kamu punya idola? sama, aku juga punya idola.  dulu waktu SD aku ngidolain ed coustik. kenapa? karena cuma edcoustik satu-satunya artis yang aku tau. maklum dirumahku ga ada TV. bapak dan ibuku bersikeras melarangku nonton TV. "bikin bodoh" katanya. tapi belakangan ini aku baru tahu kalo memang dulu orang tuaku tak punya uang untuk beli TV.  ketika di sekolah, semua temen ngomongin melly goeslaw, rossa, sampai sinetron me vs. highheels, terus sinetron intan, aku cuma bengong. ga tau sama apa yang mereka omongkan.  satu-satunya hiburran yang ada dirrumahku cuma radio. itupun hanya dua channel yang boleh kudengar, rama fm dan MQ fm. lainnya dibredel sama ortuku. kadang aku sama adekku iseng-iseng ganti channel radio. dan akibatnya udah jelas. dimarahin ibuku. walhasil tiap hari aku cuma denger murottal, asma'ul husna, dongeng anak, nasyid dan berita. tiap kali ada acara kirim-kirim lagu, aku suka pinjem HP ibuku buat sms. dan kalo smsnya dibacain itu rasanya bahagia

BIOGRAFI- PR mas kadept

dimana-mana kalo orang baru ketemu dan ga saling kenal yaa lumrahnya kenalan. tanya nama, alamat, nomer HP, imel, fesbuk, twitter kalo perlu sekalian tanya nomer rekening juga. (eh ga ding) nah ngomong-ngomong soal kenalan, saya juga ngalamin hal itu tadi sore. ceritanya saya baru masuk ke organisasi kampus, namanya UKMF Al Fatih. dan saya jadi staff media, ini pengalaman baru buat saya. gatau sih cocok apa engga, tapi sebodo amat, kalo kita ditunjuk orang lain ke suatu bidang, berarti orang itu percaya sama kita kan? singkat cerita media dapet kadept  alias kepala departemen yang konyol abis. (ups!) masa belum apa-apa kita udah dikasih PR. saya sih cuma bilang 'hah' pas mas kadept ngasih PR. lucu tapi ya rada gimana gitu PRnya. PRnya suruh nulis biografi di blog guys. well, karena PR itu lah saya nyempetin buka blog dan ceramah selebar ini, padahal pengen banget nengokin nasib sinichi kudo sama ran di chapter 886. (ini ga penting) yaudah simak biografi kecil saya yang beri