Selamat Memperbaiki Diri

Mengapa saya berubah?
Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sekuat tenaga coba saya jawab. Bayangkan, saya yang tadinya males ke dapur mendadak jadi rajin. Tadinya ga tau cara masak oseng-oseng akhirnya bisa, malah saya juga tau cara bikin lele bakar balado. Tadinya males ngerawat diri sendiri, akhir-akhir ini malah jadi rajin perawatan badan. Tadinya males-malesan belajar, tiba-tiba sekarang semangat baca buku kieso yang tebelnya bisa buat nggebuk maling.

Well, jujur saja awalnya saya ngelakuin itu karena saya jatuh hati sama seorang laki-laki. Dia laki-laki yang sangat baik, pintar, dan ramah. Belum lagi secara fisik laki-laki ini hampir sempurna. Entah saya bilang gitu karena saya suka dia atau karena ganteng beneran saya juga gatau ding. hehe.

Saya pernah baca bahwa jodoh itu sederajat atau istilahnya se'kufu'. Dalam Al Qur'an sendiri telah dijelaskan dengan gamblang bahwa laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik pula. Maka saya pun bertekad untuk berusaha keras mengimbanginya. 

Itu dulu.
Sekarang saya sadar, bahwa perbaikan yang sedang saya lakukan akan sia-sia jika hanya saya niatkan untuk mengimbanginya. Saya sadar bahwa hal-hal bermanfaat tersebut akan lebih baik lagi saya niatkan untuk Allah. Selain saya bisa jadi lebih baik, saya juga dapet pahala.

Terakhir saya pengen bilang, selamat memperbaiki diri. Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, bukan? :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEKUATAN atau KEMUDAHAN?

Mengapa (harus) ke Boarding School?

Bedah Isi Buku Positive Parenting