KEKUATAN atau KEMUDAHAN?

Ada yang pernah dengar kutipan yang kurang lebihnya berbunyi, 

"Jangan berdoa meminta kemudahan, tetapi mintalah kekuatan dalam agar dapat mengatasi kesulitan

Plus minusnya kalimat seperti itu. Ada juga versi diksi yang lain tapi intinya sama. Tak tau darimana awalnya kutipan itu, siapa yang mencetuskan pertama kali juga tak jelas. Di Google ada yang bilang itu dari Mario Teguh ada juga yg bilang itu kata2 Bruce Lee. Mana yang benar? Entah. 

Beberapa pendapat mengamini kutipan itu karena menurut mereka, dengan tambahan kekuatan lebih besar yang diberikan Tuhan, kita akan mampu menanggung tanggung jawab yang lebih besar, artinya hidup kita akan berkembang. Kita akan lebih kuat dari hari sebelumnya dan itu adalah pertanda baik. Yaa nggak salah juga pendapat itu. Tapi dari dulu aku teramat resah sebenernya denger kalimat itu. Merasa nggak cocok dengan opini yang diungkapkan. Mengapa? 

Menurutku, terlalu sombong nggak sih kutipan itu? Buat aku, jika kita bisa meminta kemudahan, mengapa harus sok-sok an minta kekuatan? Toh ketika kita meminta kemudahan bukan berarti hidup kita stuck berhenti diam di tempat tanpa ada improvement. No. Jika Tuhan memberikan kemudahan, bukankah itu artinya Tuhan membukakan jalan keluar dari masalah kita? Artinya masalah yang kita hadapi akan selesai dan hidup kita akan bertambah baik bukan? Ada improvement dong. 

Bukankah sebagai muslim yang berpedoman pada kitab suci Al Qur'an kita setidaknya familiar bahwa dalam beberapa ayat ditegaskan mengenai janji Allah akan kemudahan dalam segala urusan? 

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا  ؕ  لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ  ؕ  رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ  رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ  ۚ  وَاعْفُ عَنَّا  ؕ  وَاغْفِرْ لَنَا  ؕ  وَارْحَمْنَا  ؕ  اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."
[QS. Al-Baqarah: Ayat 286]

Secara gamblang Allah berjanji bahwa Allah tidak akan membebani seseorang diluar kesanggupannya. Artinya kekuatan dan cobaan yang dipikulkan kepada hambaNya sudah sesuai takaran. 

يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ  وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah.
[QS. An-Nisa': Ayat 28]

Allah kasih keringanan, karena manusia itu lemah dan Allah sangat paham bahwa kita itu lemah. Lalu mengapa kita seolah gengsi mengakui kelemahan diri di depan sang Pencipta langit, bumi, dan seluruh isinya? 

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ   ۙ 
Dia (Musa) berkata, "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku,
[QS. Ta Ha: Ayat 25]
وَيَسِّرْ لِيْۤ اَمْرِيْ   ۙ 
dan mudahkanlah untukku urusanku,
[QS. Ta Ha: Ayat 26]

Bahkan seorang Nabi pun tetap meminta kemudahan. Lalu kita ini siapa? Nabi bukan, ulama bukan, orang shaleh belum tentu, orang baik juga kadang-kadang, masih gibah orang lagi. Apa iya kita masih malu meminta kemudahan? Apa nggak terlalu angkuh kalo kita sampai menolak untuk meminta kemudahan? 

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا  ۙ 
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
[QS. Al-Insyirah: Ayat 5]
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا   ؕ 
sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
[QS. Al-Insyirah: Ayat 6]

Allah menjanjikan, sesulit apapun urusan kita, Allah akan menyadiakan kemudahan. Janji Allah itu pasti dan tak mungkin diingkari

Manusia itu memang makhluk lemah. Makanya kita itu butuh Tuhan. Kekuatan dan kekuasaan hanya milik Allah. 
Nggak usah gengsi ngaku lemah di depan Allah, karena pada siapa lagi kita meminta kalau bukan kepada Allah?

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ   ؕ 
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
[QS. Al-Fatihah: Ayat 5]

* Ayat Al Quran Via Al-Qur'an Indonesia: http://goo.gl/abm6jp

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa (harus) ke Boarding School?

Bedah Isi Buku Positive Parenting