SEDIH

Pernahkah kamu merasa terasing bahkan terperdaya oleh imajinasi yang kamu buat sendiri? Yang kau angan-angankan dengan sepenuh hati? Kalo kamu pernah, berarti kamu sama sepertiku. aku merasa terasing dan terperdaya akibat kesalahankku. Aku terlalu berimajinasi dan berangan-angan tinggi tentangmu.

Dulu kamu bilang padaku. "dek, kamu harus lanjut. siapa lagi kalo bukan kamu? kalo pengen organisasi ini lebih baik dan maju kamu harus lanjut. kalo kamu ga lanjut siapa yang bakal mengubahnya? kamu bilang sendiri kan kalo kita mau mengubah sistem, kita harus masuk ke dalamnya karena percuma kalo cuma teriak-teriak di dalem."

Aku tertunduk. Memahami kata-katamu. Aku mulai berangan-angan apa saja yang akan kulakukan saat lanjut ke organisasi.
"Tapi kak, aku lelah. Aku capek."
"Sama dek, semuanya juga gitu"
"Aku ga bisa desain"
"Memangnya kakak bisa?"
"Aku minder"
"Kita itu sama-sama belajar. Tolong dek pikirkan lagi."

Organisasi itu terancam bubar. Sakit tingkat kronis. Aku merasa bersalah. Aku langsung bertindak cepat mengonfirmasinya. Karena organisasi ini adalah organisasi yang 'penting'. Kau terus memohonku untuk lanjut. Aku semakin kasihan. Aku memutuskan untuk lanjut.

Keputusanku salah. Ternyata yang berminat sama denganku tidak ada. Artinya, aku hanya berjuang sendirian untuk melawan sistem yang sudah berjalan.
Aku meraba-raba keadaan. Aku juga hanya bisa berdoa. Berlutut di hadapan Tuhan. Meminta maaf kepada Tuhan.

"Ya Tuhan Maafkan Tia. Tolong kuatkan Tia untuk tetap di jalanMu. Kalo organisasi ini baik untukku. maka Pertahankan aku di dalamnya. Kalau tidak, maka semua terserah padaMu"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEKUATAN atau KEMUDAHAN?

Mengapa (harus) ke Boarding School?

Bedah Isi Buku Positive Parenting