Bukan Portofolio!

Selamat hari kartini!

Berbicara tentang perempuan itu bicara tentang kelembutan, bicara tentang keteguhan, bicara tentang kesetiaan, dan bicara tentang investasi masa depan.
Mau tak mau, suka tak suka, harus diakui bahwa perempuan itu investasi. Hal yang membedakan adalah, perempuan bisa memilih menjadi investasi yang seperti apa. Investasi terapresiasi yang nilainya selalu naik atau investasi yang terdepresiasi layaknya aktiva yang terus disusut tiap tahun?

Meski perempuan adalah investasi, tak ada perempuan yang mau dimasukkan ke dalam portofolio sejenis. Misal perempuan adalah saham, maka ia tak akan senang bila dimadu dengan saham lainnya. Investor mungkin punya kalkulasi dan rumus untuk menghitung risiko dan return. Tapi, siapa yang bisa menghitung rasa sakit dan cemburu saat dimadu?

Karena perasaan tak bisa dikuantitatifkan. Tak berbilang. Tak ada kalkulator yang mampu menghitungnya. Saat perempuan bilang cemburu, maka tak ada yang tahu seberapa jumlah cemburu itu. Bisa jadi rasa cemburu itu tumbuh seperti gunung es. Kecil saja di permukaan, namun menghujam hebat ke lautan.

Saham bisa saja didiversifikasi. Tapi perempuan mana yang ingin diperlakukan seperti saham. Kau pikir perempuan itu bisa dijual seperti saham?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEKUATAN atau KEMUDAHAN?

Mengapa (harus) ke Boarding School?

Bedah Isi Buku Positive Parenting