Just Write It Down, Babe!

Menulis itu hal yang gampang-gampang susah. Gampang buat yang sudah terbiasa, dan sulit untuk yang jarang melakukannya. Ada yang sulit sekali menulis, bahkan sulit menuliskan perasaan dan hidupnya sendiri. Nulis caption di sosmed aja kadang mikir, harud browsing dulu. Tapi buat yang sudah terbiasa bahkan punya puluhan buku yang sudah terbit, ratusan artikel dan opini.

Saya bukan kedua tipe tersebut, artinya kebiasa banget nulis juga enggak, tapi susah banget nulis juga enggak. Ada orang yang tanya, kenapa saya sering nulis meskipun ga bagus, bahasanya amburadul, kalimat antar paragraf melompat-lompat, ga banyak yang baca pula. 

Buat saya menulis dan menagis itu sama. Mereka sama-sama seperti obat penenang dan pundak untuk bersandar dikala menghadapi kesulitan. Saya ga peduli seberantakan apa, segila apa, dan dibaca atau tidak. Menulis itu melegakan. 

Lebih baik kita tulis dulu apa yang ada daripada mutug gara-gara kita ga bisa mengungkapkannya dalam bahasa yang bagus. At least we start a step forward. Puluhan buku, artikel, dan opini ga akan terwujud tanpa ada first step. Mereka yang udah sampai tahap hebat seperti itu bukan tanpa proses dan luka. Jangan dibandingin sama kita yang nulis satu halaman aja udah nyerah. Nulis skripsi lima bab udah mengeluh sana-sini, direvisi malah nyalahin dosen. Gimana mau nulis buku, artikel, dan opini? Nulis sms ke operator aja sana. 

Menulislah, setidaknya buatlah satu jejak di dunia. Meski manusia bakal mati, tapi karya yang dihasilkannya akan abadi. Bahasa yang amburadul, kalimat antar paragraf yang melompat-lompat, someday it'll be solved. Practice makes perfect. 

Menulislah jika kamu ingin belajar lebih jauh tentang dunia, karena setidaknya kamu harus membaca untuk bisa menulis. Karena setidaknya kamu harus pergi melihat sekitar untuk bisa menulis. Karena setidaknya kamu harus bertanya pada orang lain untuk bisa menulis. 

Karya tulis adalah cerminan dirimu. How smart you are, it could be seen from what you write. 


Just write it down, babe!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEKUATAN atau KEMUDAHAN?

Mengapa (harus) ke Boarding School?

Bedah Isi Buku Positive Parenting